31 Januari 2018

AGAMA ITU SAMA



Agama?
Kalau kita  mengartikan maka saat itulah kita mencari dasar dari teks-teks terdahulu, baik itu alquran dan hadist atau pendapat ulama’ terdahulu dan sekarang, mungkinkan arti AGAMA, kita artikan dengan pikiran kita sendiri, maka bedosa menulis arti agama dengan arti lebih berbeda.
Apakah agama suatu tujuan dari hidup ini ? sehingga kita melupakan hal yang lain, apakah atribut itu agama? memakai jubah dan imamah, atau agama adalah sebuah status di KTP? sangat rendah sekali melihat arti agama hanyalah di lihat dari luar (dzahir)nya saja.
Andaikan agama diartikan lambang, maka saat seseorang yang beragama kristiani akan memakai jubah dan kopyah, akan kita maknai dia seorang yang beragama Islam. Ketakutan kita adalah goyahnya keimanan kita. Kita perlu tau, KH. A. Wahid Hasyim, ia tokoh yang mulai memberikan perubahan cara pandang saat ayahnya sendiri yakni KH.M. Hasyim Asy’ari  mengharamkan baju yang menyerupai para penjajah,
Islam sudah melebur pada diri kita adalah ukuran keimananmu, sebatas mana imanmu itu. Berkata soal iman, iman itu dihati bukan di lisan, bukan apa yang kau perbuat saat ini, selama kau solat ,zakat, puasa dan haji.

Rukun Isam
Kerangka berfikir dari aspek rukun Islam maka merangkai tubuh manusia adalah rukun islam dari makna pembagiannya, di tubuh manusia ada kepala ,badan ,tangan, kaki dan hati,
Saat diartikan rukun Islam yang pertama adalah syahadat, yakni meyakini tiada Tuhan selain Allah dan nabi Muhammad adalah utusan Allah, dalam arti meyakini adalah amaliyah batiniyyah yakni hati, meskipun lisan tidak mengucapkan kalimat tersebut, selama lamanya seseorang diartikan kafir, bilahannya  mengucapkan (LAILAHA ILLA ALLAH) tanpa meyakini nabi Muhammad adalah utusan Allah.
Kedua, solat adalah tiang agama, (assolatu imaduddin faman aqomaha faqod aqomaddin waman tarokah faqod hadamaddin) tangan putus, kaki putus masih hidup bila dia masih punya kepala,tidak mungkin sebaliknya, sehingga belum bisa puasa dan haji, selama dia solat masih selamat, tidak untuk sebaliknya, masih bisa di tolerir mereka yang tidak bisa berpuasa, selama bisa bernafas tidak mungkin ada kata libur untuk solat, zakatpun pada mereka yang mampu.
Ketiga, zakat adalah suatu pemberian kepada mereka yang tidak mampu, andaikan seseorang tidak membayar zakat, dialah muslim paling kikir , setiap hari mandi untuk membersihkan badan , sama dengan zakat, membersihkan harta kita yang kotor, kalau lihat realita masyarakat, memang sulit menilai seseorang itu sudah melaksqanakan zakat , apa belum, sehingga ada yang bilang “ kalau masyarakat muslim Indonesia membayar zakat maka kemiskinan di indonesia bisa teratasi”.
Keempat, menahan makan, (berpuasa) adalah rukun islam yang hamya Allah yang tahu, memang kalau dilihat dari ibadah ini sulit membedakan mereka yang melaksanakan dengan tidak, tetapi disini  realita yang sudah banyak orang yang jelas –jelas tidak berpuasa. “nahnu nahkumu biddhowahir wallah yatawalla bissaroir”  sangat bisa penilaian ini dengan kejadian yang ada, yang salah adalah sikap seseorang menghukumi yang tidak melaksanakannya dengan mengambil hakim sendiri, seperti hanya berita terdahulu, ada yang berjualan pada bulan ramadan segerombolan satpol pp, mengambil makan yang di warungnya, dan ingatlah kita di wajibkan amar makruf dan juga nahi munkar, dua kewajiban itu didasari dengan bil makruf. Kewajiban puasa tidak mutlak kesemua muslim, masih ada toleransi pada mereka yang ada sebab baru yang membolehkan tidak berpuasa semisal sakit dan musafir.
Kelima, haji ke baitullah adalah perjalanan jauh , membutuhkan banyak hal, baik kendaraan ,harta , kemampuan dan lain sebagainya, yang sangat ironis,mereka –mereka yang sudah mampu ada aja yang belum mendaftarkan dirinya untuk berhaji, keliling dunia mampu tetapi daftar haji tidak mampu, disini ada panggilan dari sang maha pecipta kepada mereka yang sudah mendaftarkan dirinya untuk melaksanakan kewajian haji, setelah melaksanakan haji kaki ini semakin giat berangkat ke masjid , melaksanakan solat berjamaah, kebaikan semakin bertambah, celakalah seseorang berhaji hanya ingin di beri gelar pak haji, penamaan seseorang yang sudah haji dengan tidak, ini adalah bid’ah. Hadroturrosul aja tidak pernah di panggil haji Muhammad. Ini pelajaran penting, memang tidak ada salahnya gelar haji kita cantumkan, tapi melupakan esensi ibadah haji merupakan dosa besar.
Yang terakhir, hati (QOLBUN)  dikatakan orang yang sakit hatinya maka sakit semua tubuhnya, sesuai dengan hadist hadroturrosul berkata, maka agamalah sebagai obat dari seluruh penyakit, orang naik sepeda motor kencang banget, melupakan peraturan-peraturan lalulintas, apa kepalanya yang sakit, tangannya atau badannya, seluruhnya akan sakit jika di jatuh dari sepeda menabrak bis. Dari mana asalnya dia sakit semua, dari sakitnya hati, rusaknya jiwa.
Sehingga agama sama – sama mengajak kebaikan bersama , dilihat dari kemajemukan Indonesia yang berbeda-beda tapi satu jua, andaikan agama islam sebagai landasan kebaikan bersama tetapi ada keinginan merubah indonesia yang telah mempunyai konsep beragamanya . Mayoritas agama yang di anut di Indonesia adalah agama Islam, maka Indonesia punya corak warna sendiri dalam menggambarkan Islam tersebut,
Islam nusantara yang di usung oleh PBNU, dalam muktamar di Jombang terdahulu, mulai ada corak islam Indonesia, islam itu satu bukan bercabang cabang, tetapi kita harus memahami apa itu ijtihad istinbati dan ijtihad tahqiqi,
Menurut Imam al-syatibi , ijtihad istinbati terfokus dalam menciptakan hukum (insya’ al-hukum) maka ijtihad tahqiqi terfokus pada penerapan hukum (tathbiq wa tamzil al-hukum). Semisal golongan muslim yang menginginkan merubah demokrasi dengan khilafah, ini adalah keingnan seorang anak kecil,nyang belum tahu islam yang universal, bedalil dengan dasar al-quran dan al-hadist memulai mengkafirkan sesamanya,
Perjalanan para tokoh besar Islam di nusantara, perjalanan yang sangat lama untuk mengislamkan orang – orang yang di indonesia yang dahulunya beragama kapitayan , yakni agama yang menyembah sangya widi sangyah tayah, menyembah tuhan “tak kino kinoyo ngopo” yakni Tuhan yang tidak bisa di gambarkan dengan apa-apa, dalam Islam juga sama ‘’ laisa kamislihi syai’un’’. Mereka yang beragama kapitayan meyembah pohon , tempat angker dan lain sebagainnya, ini bukan tuhan tetapi alat sebagai lantaran menuju Tuhan,
Wali singo datang dengan berdalil ‘ UD'U ILA SABILI ROBBIKA BILHIKMATI WAL MAUIDZOTIL KHASANAT.  Melebur dengan budaya dan gaya kehidupan mereka sampai puluhan abad,  dengan mudahnya mereka mengkafirkan sana sini, yang mana bila berbeda maka neraka,
Kita ketahui ‘’ AL ISLAMU YA’LU WALA YU’LA ALAIH’’,  yang tinggi dan luhur itu Islamnya, sehingga meskipun muslim tapi tidak melaksanakan keislaman tersebut, selama –lamanya muslim itu tidak akan ya’lu wala yu’la alaih.
Segala hal kejahatan yang berdalil agama adalah kebodohan yang jelas, “wama arsalnaka illa rohmatan lil alamin”, cintailah sesama maka kau akan di cintai, yang terbesar merusak islam adalah muslim , muslim yang bagaimana, musilm yang tidak tahu keislaman yang sesungguhnya.
Ketakutan terbesar pada diri muslim ini, akan terasa saat agama lain mulai memunjukkan kebaikannya, maka jangan menyerang agama lain yang mulai menunjukan sifat toleransinya dengan sesama, mengkoreksi jati diri, memualai mengkaji lebih dalam apa itu Islam.
Sehingga berbicara toleransi , berbicara indonesia, maka ketikan agama menganjurkan toleran , bersinergi dengan Indonesia.

Oleh : Sahabat Najih


Related Posts

0 komentar: