Mau tidak mau, masyarakat yang berada di kawasan ASEAN saat ini
harus siap dalam menjalani kebijakan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang sudah
berlaku sejak beberapa waktu lalu. Pada umumnya masyarakat merasa khawatir
dengan berlakunya MEA ini. Kekhawatiran itu muncul disebabkan oleh beberapa
faktor seperti minimnya SDM yang dimiliki, insfrastuktur di Indonesia yang
belum memadai dan lain sebagainya.
Namun menurut Mohammad Nassir, masyarakat Indonesia khususnya
generasi muda harus optimis dalam menghadapi MEA. MEA selayaknya dipandang
sebagai peluang, bukan dilihat sebagai ancaman yang berat. "MEA adalah era
kompetisi", ungkap beliau yang juga sebagai Menteri Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi.
Beliau berkata "Sumber daya merupakan faktor paling dominan
dalam menghadapi MEA ini". Generasi muda harus memiliki SDM yang
berkualitas sehingga mampu bersaing dengan pelaku usaha lain di wilayah Asia
Tenggara. "Kita berkumpul karena untuk berkompetisi", tandas Ketua
LPTNU itu. Dengan menjadikan MEA sebagai era kompetisi, gerenasi muda bisa
lebih optimis dan bahkan menjadi pemenang dalam kompetisi ini.
Beliau menyampaikan ini dalam acara pembukaan dan sekaligus membuka
secara resmi Musyawarah Nasional ke-V (MUNAS ke-V) BEM PTNU Se-Nusantara yang
diselenggarakan di Jakarta pada hari Senin (28/03/2016). Kegiatan ini mengusung
tema "Menjawab Tantangan Masyarakat Ekonomi ASEAN Melalui Peningkatan
Kualitas SDM PTNU".
**
Ari
Hilman, (Rayon FIP, Semester IV)
0 komentar: