Entah saya harus
memulai tulisan ini dari mana, sejatinya menulis merupakan salah satu cara
ampuh untuk berkeluh kesah dimana semua orang sudah jengah untuk bicara panjang
lebar sampai mulut berbusa. Ini sebuah intropeksi diri, meratapi dan menghayati
bahwa sejatinya apa yang kita lakukan itu pasti ada salahnya tapi pada dasarnya
tidak ada kesalahan yang tidak dapat dibenarkan karna semuanya itu belajar!.
Sebut saja kalian itu
Kader, proses pembelajaran serta pemikiran yang waras dengan tahapan yang tak
mudah untuk mendapatkan sebutan kader, saya pikir menjadi kader itu gak mudah
dan gak gampang, militansi, loyalitas dan pengorbanan serta komitmen yang kuat
untuk menjadi kader asli yang gak palsu, ngaku kader tapi loyalitasnya omong
kosong, ngaku militan tapi kelakuan kayak anak SMA, mungkin lebih pas dengan
sebutan kader abal-abal.
Kita perlu bersyukur
dan bangga bahwa kita diberi jalan untuk berproses bersama, belajar bersama
tanpa ada tendensi apapun hanya untuk sebuah nama. Dan pada akhirnya kita bisa
menyadari dan melihat seorang kader yang berproses dalam bentuk komitmen
terhadap organisasi yang mampu berjalan diatas jembatan, dan coba liat dari
kejauhan banyak yang berjatuhan ditengah perjalanan dengan alasan sudah jenuh
dan bosan karna perjalanannya yg kurang berkesan, atau mencoba tak melanjutkan
perjalanan karna takut jatuh, atau mati ditengah jalan karna saling
menjatuhkan.
Sungguh ironis
perjalanan ini, mungkin kita hanya butuh jalan yang tak berlubang agar semua
tak jatuh secara bersamaan. Mendedikasikan segenap jiwa dan raga, serta
berkomitmen terhadap ikrar yang pernah kalian sebut, bahwa mundur satu langkah,
baik itu jatuh karna gak mau bangkit, baik itu berhenti karna gak meneruskan
apalagi mundur tanpa menoleh kedepan, ini merupakan sebuah bentuk dan label
sebagai Penghianat Organisasi. Tak ayal kita tak bisa memungkiri banyak juga
para penghianat organisasi yang masih aktif ikut bergabung dalam sebuah
organisasi hanya untuk ikut nimbrung saja tanpa mempunyai rasa tanggung jawab
seoalah-oalah organsasi ini hanya sebuah kumpulan dan hura-hura saja agar bisa
dimanfaatkan untuk memperbanyak teman agar tidak kesepian, bukan mengembangkan
organisasi.
Perlunya adanya mawas
diri untuk melakukan perjalanan ini, ego yang kalian banggakan tak mampu
menyeselaikan persoalan, apalagi persoalan klasik. Cukuplah kita mempunyai
kader abal-abal jangan sampai kita mempunyai kader pengerusak organisasi, ini
lebih bahaya dari pada kader hedonis. Dan tangan terkepal dan maju kemuka
jangan sampai kepalan tanganmu mengenai kepalamu sendiri.
Tulisan ini bukan
menyalahkan apalagi menghujat, ini sebuah intropeksi diri barangkali yang
mebaca tulisan ini juga merasa kader abal-abal, siapa tau dia yang sadar, kan
lumayan, apalagi bacanya sambil bersuara, kemudian senyum-senyum gak jelas
seoalah-oalah bukan dia. Sudahlah, bukan serangan musuh yang kalian takutkan,
yang harus kalian takutkan mempunyai kader palsu.
*BukanTetanggaSebelah
0 komentar: