Bicara persoalan organisasi memang tidak akan pernah ada habisnya,
mulai dari persoalan kepemimpinan, kepengurusan, sampai strategi pengkaderan. Yang
paling santer diobrolkan yakni tentang pengkaderan,
berbagai macam strategi sudah pernah dilayangkan. Di PMII ada istilah-istilah yang
unik dalam pengkaderan dan sering menjadi guyonan, tentunya kader PMII
tidak asing dengan istilah ini,
pertama: pengkaderan dengan metode pendekatan
hormonal,
kedua: pengkaderan dengan metode pendekatan sepermatip,
ketiga: pengkaderan dengan metode pendekatan buy one get one..dst.
Yang
belum pernah usai saat ini yakni pengkaderan di kader putri.Membahas kader putri di PMII
adakalanya menimbulkan greget yang kuat untuk memasang strategi yang
mutakhir dalam rangka memajukannya sampai pasrah takberdaya saking sulitnya.
Siapa sih sebenernya yang bisa mengerti kemauan kader putri?Apakah itu kader putra ataukah kader putri sendiri?.Jika merujuk kepada metode pengkaderan diatas
yang bisa melakukannya adalah kaum adam, yach karena fitrahnya kaum hawa memang selalu menjadi daya tarik kaum adam begitupun sebaliknya.
Tidak dapat dipungkiri memang di PMII ketika ada kader yang "bening"
sedikit saja pasti akan menjadi perbincangan terutama dari bentuk tubuh,
Agaknya hal semacam ini sudah menjadi pembahsan mutlak di kaum adam. Namun,
wahai kaum adam sebenarnya kita perempuan tidak hanya ingin dinikmati dari bentuk tubuh saja,
cobalah nikmati kami dari segi yang lain sentuhlah intelektual kami, libatkan kami
dengan rencana-rencana besar kalian, kami adalah konseptor yang handal, penganalisis
yang cerdik, kalau lelaki hanya mampu fokus pada satu titik,
kita perempuan mampu fokus dengan beberapa titik dalam sekali waktu. Jadikan kami
perempuan bagian dari pengambilan keputusan, pencetus ide-ide yang segar, libatkan
kami dalam hal-hal besar, kalian pun pasti sudah sangat mengenal dengan pepatah yang
mengatakan"dibalik lelaki yang
sukses terdapat seorang wanita yang hebat", maka Pak Kom Tolong
"Colek" kami.
Kalau ingin memajukan kader putri,
maka dari kader putra tanamkanlah sikap "legowo" pada diri kalian
dan berikan kesempatan kepada kader putri.Sampai saat ini agaknya kurang terjamah, terbukti dengan masih adanya diskusi yang dilakukan pada malam hari, rapat-rapat agenda
memilih waktunya pada malam hari, sedangkan kalian
kaum adam tahu betul kalau kita kaum hawa terbatas ole hadat,
terbatas oleh peraturan pesantren. Kita tak perlu menyesali adat tak perlu juga menyalahkan aturan pesantren,
yang perlu kita lakukan adalah menjadikan kesulitan sebagai kekuatan dan itupun
tak lepas dari sikap terbuka dari kaum adam, maka sekali lagi Pak Kom T.T.Tolong
"Colek" Kami. . Buatlah kebijakan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kearifan
Gender. Kader putri dan putra memiliki kesempatan hak dan kewajiban yang sama,
kita laki-laki dan perempuan adalah mitra, PMII dan KOPRI diciptakan untuk bersanding
bukan bertanding!.
……bersambung!!!
Salam pergerakan!!!
***
Rizqi ( Alumnus 2013 Tarbiyah - PMII angkatan 2010 )
0 komentar: