21 Mei 2016

Revitalisasi Lahirnya HARKITNAS

Secara historis hari kebangkitan nasional berdiri di awali dengan lahirnya beberapa organisasi pergerakan. Seperti Sarekat Dagang Islam (SDI) (1905), Boedi Oetomo (BO) (1908) Dan Muhammadiyah (MD) (1912). Selain dari ketiga organisasi tersebut masih banyak yang lainya seperti halnya Indische Partij,Boemi Poetra, Nahdlatut Tujjar dan masih banyak yang lainya.

untuk menentukan HARKITNAS  ini banyak versi yang bermunculan. Tentunya itu ada pengaruh lingkungan dan politik pada saat HARKITNAS  itu akan di cetuskan. Salah satunya bahwa Kebangkitan Pergerakan Nasional Indonesia bukan berawal dari berdirinya Boedi Oetomo, tapi sebenarnya di awali dengan berdirinya Sarekat Dagang Islam pada tahun 1905 di pasar lawean solo yang bertujuan untuk menandingi komunitas pedagang cina.

Akan tetapi, dilihat dari penentuan patokan tanggal yang di gunakan untuk memperingati HARKITNAS ,sama dengan lahirnya organisasi Boedi Utomo yaitu pada tanggal 20 mei 1908. Lahirnya Budi Utomo di tandai dengan semangat persatuan, kesatuan dan nasionalisme yang mana rasa itu belum pernah ada pada zaman sebelumnya. Meskipun pada tahun-tahun sebelumnya sudah muncul semangat nasionalisme untuk mengusir penjajah, namun semangat nasionalisme itu belum bisa di satukan. Seperti halnya di jawa muncul semangat nasionalisme yang dikobarkan pangeran di Ponegoro. di Maluku di pelopori oleh patimura dan masih banyak lagi semangat nasionalisme itu muncul.
Pada awal berdirinya, Budi Utomo bergerak di bidang pendidikan dan sosial budaya. Oraganisasi yang di gagas oleh Dr. Wahidin Sudiro husodo ini banyak mendirikan dan membuka sekolah sekolah yang di beri nama Budi Utomo. Tujuan didirikanya sekolah itu memajukan serta mengembangkan pendidikan orang pribumi dan juga memelihara kebudayaan jawa.

Namun seiring dengan berjalanya waktu , pada tahun 1915 Budi Otumo mualai bergerak di dunia perpolitikan. Hal ini di sebabkan adanya perang dunia 1 yang mana pemerintah Kolonial Hindia Belanda mewajibkan pendidikan militer kepada masyarkat pribumi yang mana program itu di kenal dengan istilah Bumi Putera. Dengan adanya program Bumi Putera tersebut , Budi Utomo tidak tinggal diam. Budi Utomo memberikan syarat kepada pemerintah kolonial. sebelum program itu di berlakukan, pemerintah kolonial untuk membentuk lembaga perwakilan rakyat. Syarat tersebut di setujui oleh gubernur jendral hindia belanda. Dan lahirnya di bentuklah lembaga perwakilan rakyat yang di namai VOLKSRAAD yang di dirikan pada tangal 18 mei 1918. Di dalam volksraad terdapat perwakilan dari Budi Utomo yaitu Suratma Suryokusomo.

Pada awalnya keanggotaan Budi Utomo diisi oleh kalangan priyayi, namun pada tahun 1930 membuka keanggotanya untuk seluruh rakyat Indonesia. Seiring berjalanya waktu, Budi Utomo dengan perpolotikanya bercita cita agar Indonesia cepat merdeka. Untuk mewujudkan cita citanya itu, Budi Utomo bergabung dengan partai bangsa Indonesia (PBI) yang didirikan oleh Dr. Soetomo. Namun pada akahirnya kedua itu melebur menjadi satu menjadi partai Indonesia raya (PARINDRA).

Setelah kita Melihat dan membaca sejarah panjang tentang HARKITNAS  yang mana ada kaitanya sama lahirnya Budi Utomo, tentunya kita bisa merfleksikan kembali perjuangan para leluhur kita. Sebagai mahasiswa ataupun mahasantri yang notabene orang yang berpendidikan kita harus bisa mengisi moment HARKITNAS  dengan kegiatan yang positif. Bukan berarti kita harus meniru pejuang masa lalu yang membawa bedil atau senapan untuk membunuh penjajah.

Mungkin senjata kita sekarang sangat beragam .bagi kalangan penulis mereka bangkit dengan penanya, bagi kalangan kaum pergerakan bangkit dengan melakukan proses yang baik dengan organisasi pergerakan yang di ikutinya, bagi kalangan santri bangkit dengan kajian kajian kitab kuning secara mendalam dan komprehensif, Atau lebih mudahnya kita bangkit dengan kemampuan dan skill yang di miliki dari setiap masing masing individu. Moment HARKITNAS  ini, merupakan moment yang sangat pas untuk diperingati oleh setiap warga Indonesia. Selain memperingati tentunya kita sebagai generasi penerus bangsa bisa memberikan sumbangsih untuk HARKITNAS  ini. Seperti halnya yang akan di lakukan oleh mantan ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, yang akan mendeklarasikan pergerakan Indonesia maju (PIM) tepat pada tangal 20 mei. Hari dimana HARKITNAS  itu di peringati.

**

Moammad Irham (Presma Ma’had Aly Masa khidmat 2015-2016).
Previous Post KEBENARAN
Next Post RUWET

Related Posts

0 komentar: