Secara historis hari kebangkitan
nasional berdiri di awali dengan lahirnya beberapa organisasi pergerakan.
Seperti Sarekat Dagang Islam (SDI) (1905), Boedi Oetomo (BO) (1908)
Dan Muhammadiyah (MD) (1912). Selain dari ketiga organisasi tersebut
masih banyak yang lainya seperti halnya Indische Partij,Boemi Poetra, Nahdlatut
Tujjar dan masih banyak yang lainya.
untuk menentukan HARKITNAS ini banyak versi yang bermunculan. Tentunya
itu ada pengaruh lingkungan dan politik pada saat HARKITNAS itu akan di cetuskan. Salah satunya bahwa Kebangkitan
Pergerakan Nasional Indonesia bukan berawal dari berdirinya Boedi Oetomo, tapi
sebenarnya di awali dengan berdirinya Sarekat Dagang Islam pada tahun 1905 di
pasar lawean solo yang bertujuan untuk menandingi komunitas pedagang cina.
Akan tetapi, dilihat dari
penentuan patokan tanggal yang di gunakan untuk memperingati HARKITNAS ,sama
dengan lahirnya organisasi Boedi Utomo yaitu pada tanggal 20 mei 1908. Lahirnya
Budi Utomo di tandai dengan semangat persatuan, kesatuan dan nasionalisme yang mana
rasa itu belum pernah ada pada zaman sebelumnya. Meskipun pada tahun-tahun
sebelumnya sudah muncul semangat nasionalisme untuk mengusir penjajah, namun
semangat nasionalisme itu belum bisa di satukan. Seperti halnya di jawa muncul
semangat nasionalisme yang dikobarkan pangeran di Ponegoro. di Maluku di
pelopori oleh patimura dan masih banyak lagi semangat nasionalisme itu muncul.
Pada awal berdirinya, Budi Utomo bergerak
di bidang pendidikan dan sosial budaya. Oraganisasi yang di gagas oleh Dr. Wahidin
Sudiro husodo ini banyak mendirikan dan membuka sekolah sekolah yang di beri
nama Budi Utomo. Tujuan didirikanya sekolah itu memajukan serta mengembangkan
pendidikan orang pribumi dan juga memelihara kebudayaan jawa.
Namun seiring dengan berjalanya
waktu , pada tahun 1915 Budi Otumo mualai bergerak di dunia perpolitikan. Hal
ini di sebabkan adanya perang dunia 1 yang mana pemerintah Kolonial Hindia
Belanda mewajibkan pendidikan militer kepada masyarkat pribumi yang mana
program itu di kenal dengan istilah Bumi Putera. Dengan adanya program Bumi
Putera tersebut , Budi Utomo tidak tinggal diam. Budi Utomo memberikan syarat
kepada pemerintah kolonial. sebelum program itu di berlakukan, pemerintah
kolonial untuk membentuk lembaga perwakilan rakyat. Syarat tersebut di setujui
oleh gubernur jendral hindia belanda. Dan lahirnya di bentuklah lembaga
perwakilan rakyat yang di namai VOLKSRAAD yang di dirikan pada tangal 18 mei
1918. Di dalam volksraad terdapat perwakilan dari Budi Utomo yaitu Suratma
Suryokusomo.
Pada awalnya keanggotaan Budi
Utomo diisi oleh kalangan priyayi, namun pada tahun 1930 membuka keanggotanya
untuk seluruh rakyat Indonesia. Seiring berjalanya waktu, Budi Utomo dengan
perpolotikanya bercita cita agar Indonesia cepat merdeka. Untuk mewujudkan cita
citanya itu, Budi Utomo bergabung dengan partai bangsa Indonesia (PBI) yang
didirikan oleh Dr. Soetomo. Namun pada akahirnya kedua itu melebur menjadi satu
menjadi partai Indonesia raya (PARINDRA).
Setelah kita Melihat dan membaca
sejarah panjang tentang HARKITNAS yang
mana ada kaitanya sama lahirnya Budi Utomo, tentunya kita bisa merfleksikan
kembali perjuangan para leluhur kita. Sebagai mahasiswa ataupun mahasantri yang
notabene orang yang berpendidikan kita harus bisa mengisi moment HARKITNAS dengan kegiatan yang positif. Bukan berarti
kita harus meniru pejuang masa lalu yang membawa bedil atau senapan untuk
membunuh penjajah.
Mungkin senjata kita sekarang
sangat beragam .bagi kalangan penulis mereka bangkit dengan penanya, bagi
kalangan kaum pergerakan bangkit dengan melakukan proses yang baik dengan
organisasi pergerakan yang di ikutinya, bagi kalangan santri bangkit dengan
kajian kajian kitab kuning secara mendalam dan komprehensif, Atau lebih
mudahnya kita bangkit dengan kemampuan dan skill yang di miliki dari setiap
masing masing individu. Moment HARKITNAS ini, merupakan moment yang sangat pas untuk
diperingati oleh setiap warga Indonesia. Selain memperingati tentunya kita
sebagai generasi penerus bangsa bisa memberikan sumbangsih untuk HARKITNAS ini. Seperti halnya yang akan di lakukan oleh
mantan ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, yang akan mendeklarasikan
pergerakan Indonesia maju (PIM) tepat pada tangal 20 mei. Hari dimana HARKITNAS
itu di peringati.
**
Moammad Irham (Presma Ma’had Aly
Masa khidmat 2015-2016).
0 komentar: