Dingin merambah tubuh
Lidah kelu terjegal kaku
Biru menghias tubuh yang kian pilu
Malaikat datang menjemputmu
Lidah kelu terjegal kaku
Biru menghias tubuh yang kian pilu
Malaikat datang menjemputmu
Nafasmu yang tak pernah kau syukuri
Kini tertahan tanpa kau hindari
Detak jantung yang kau anggap biasa
Kini menajadi sangat berharga di tiap detaknya
Kini tertahan tanpa kau hindari
Detak jantung yang kau anggap biasa
Kini menajadi sangat berharga di tiap detaknya
Lembaung wajah kematian kian mendekat
Suara tangis bergema menyesakan dada
Namun tiadalah kita mendengarnya
Karena telinga tak lagi ada suara
Suara tangis bergema menyesakan dada
Namun tiadalah kita mendengarnya
Karena telinga tak lagi ada suara
Masih ingatkah tentang tangan yang berdosa
Sebentar lagi akan menjadi sepotong tulang tak berharga
Masih ingatakah tetang wajah yang kau banggakan
Sesaat lagi akan terkubur dalam tanah
Sebentar lagi akan menjadi sepotong tulang tak berharga
Masih ingatakah tetang wajah yang kau banggakan
Sesaat lagi akan terkubur dalam tanah
Masih ingatkah akan harta yang kita jadikan raja
Sebentar lagi akan mengalun indah menjadi petaka
Malaikat tidak tidur
Kematian mengintai hidup
Sebentar lagi akan mengalun indah menjadi petaka
Malaikat tidak tidur
Kematian mengintai hidup
Untuk apa?
Pakaian indah nan penuh hias
Kini bersisa kain kafan
Harta yang diagungkan
Hanya tinggal barang bekas yang tak berguna
Kini bersisa kain kafan
Harta yang diagungkan
Hanya tinggal barang bekas yang tak berguna
Saat kematian menjemput
Tiada pangkat, tiada jabatan
Tidak kaya, tidak miskin
Tidak pula cantik atau rupawan
Malaikat maut tetap mencabut nyawamu
Tiada pangkat, tiada jabatan
Tidak kaya, tidak miskin
Tidak pula cantik atau rupawan
Malaikat maut tetap mencabut nyawamu
Ingatkah pada kubur
Tempat saat tubuh di pendam
Di tinggal sendiri dalam gelap
Ditemani bintang malam dan kesunyian
Tempat saat tubuh di pendam
Di tinggal sendiri dalam gelap
Ditemani bintang malam dan kesunyian
Ingatkan bahwa kita akan di kubur
Saat dimana belatung memakan tubuh kita
Harta, dunia, dan seisinya tak lagi guna
Tinggal menunggu azab dalam penyesalan
Saat dimana belatung memakan tubuh kita
Harta, dunia, dan seisinya tak lagi guna
Tinggal menunggu azab dalam penyesalan
**
Robiatul Aslamiyah (Anggota Rayon Syari'ah - Semester I Prodi Ekonomi Islam)
0 komentar: