Di malam yang sunyi,
sepi dan gelap gulita, ku duduk di pinggir jalan sebrang warung tua, ditemani secangkir panas kopi manis serta
ditemani oleh sahabat sejati yang tak pernah henti menasehati dan tak mungkin untuk menghianati diriku
sendiri karena kami senantiasa menjaga hati masing dari kami.
Ku cicip
secangkir kopi untuk memulai sebuah diskusi yang pasti dan terarah. Kami pun
memulai dengan kata, “Organisasi
yang mewadahi buah keinginan suci yang abadi”. Dan aku pun mulai berbincang dengan sahabat sejati
dengan argumen yang pasti dan tak meragukan hatinya. Aku bertanya, “Apa itu
organisasi?” Kemudian dengan
tegas sahabatku menjawab dengan lantang, “Organisasi adalah sebuah wadah yang terdiri dari
beberapa orang yang terstruktur dan memiliki tujuan yang sama tanpa ada pengkhianatan
di antaranya.”
Setelah itu aku pun menanggapinya, “Lalu ada kah organisasi yang mewadahi
kita sesuai kebutuhan kita sekarang?” Sabahatku langsung menyebutkan sebuah nama yang asing di telingaku, “PMII'. Spontan diriku bertanya, “Apa itu PMII ?” Sahabatku pun
menjawab dengan sejenak mencicipi kopi panas yang dipesannya tadi, “PMII adalah sebuah wadah organisai
yang sangat pas atau jos untuk kita geluti karena di dalam PMII terdapat sebuah
moto atau tujuan yaitu Terbentuknya pribadi muslim Indonesia yang bertaqwa
kepada Allah SWT, berbudi luhur, berilmu, cakap, dan bertanggung jawab dalam
mengamalkan ilmunya dan berkomitmen memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia.”
Dari penjelasan sahabatku, sedikit banyak aku paham apa
itu PMII dan organisasi ini mulai mengetuk hatiku untuk segera masuk dan aktif
di dalamnya, setalah itu aku pun tak
banyak bertanya-tanya dan dengan semangat yang tinggi aku pun langsung ingin
segera mendaftarkan
diri masuk ke organisasi PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia).
Namun tak terasa malam pun semakin sunyi, sepi dan
gelap gulita. Kami pun
memutuskan untuk menyudahi obrolan yang hangat dan penuh semangat itu. Kami kembali ke kamar untuk tidur dan
memimpikan masuk PMII, pun tertidur nyeyak dan pulas.
Kemudian aku terbangun di malam hari karena mimpi yang begitu indah
dan cantik, mimpi itu berawal dari diriku mendaftarkan di PMII mengisi formulir
dan ingin segera mengikuti Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA), langsung berperoses di dalam organisasi
yang sangat diminati banyak orang dan disegani oleh organisasi lain-lainnya.
Waktu pun terasa
belangsung cepat, aku langsung menduduki kursi bus yang akan mengantarkanku ke tempat
di mana diriku akan mendapatkan pelajaran banyak. Hatiku dan kawan-kawanku
sangat gembira dengan tibanya kami di tempat MAPABA. Tempat yang akan menjadi
saksi bisu sebuah awal perjuangan berperoses menjadi pemimpin yang sesuai
dengan Al Quran dan
Hadis.
Kami pun disambut meriah oleh para panitia dan
pemateri. Calon-calon penerus bangsa yang akan mulai mereka bombing. Selepas tiba
dan memasuki ruangan, acara langsung dimulai dengan khidmat dan serius sampai
tak terasa bahwa acara pembukaan telah selesai. Kami diarahkan keruangan yang telah
disiapkan oleh panitia untuk melanjutkan materi perrayon masing-masing.
Di rayon masing-masing, dimulai sebuah materi yang
membuat kami makin pasti dengan organisasi yang akan kami geluti, yakni materi
sejarah PMII. Aku pun mulai banyak memahami apa itu PMII, apa saja tujuan dan
misi yang dituju oleh PMII. Setelah banyak memahami sejarahnya, aku pun
memastikan teman-teman agar tetap semangat menjalani materi dan tetap istiqomah
dalam memahami semua materi yang disampaikan para pemateri.
Waktu berlalu seperti angin yang bertiup dari utara
kota Jombang dan semua materi pun telah dilewati. Kami sangat yakin akan semua
yang akan terjadi suatu saat nanti. Kami mengikuti masa terakhir yaitu pelantikan
anggota pada malam hari yang sangat sunyi, sepi, dan sangat menakutkan. Hal itu
membuat kami semakin bersemangat dan menggetarkan jiwa. Tak ada hati gentar di
antara kami untuk melakukan pengetesan dan pembaiatan yang akan dilakukan malam
hati itu. Kami istirahat sejenak untuk mempersiapkan diri menuju proses menjadi
seorang yang lebih indah dari hari kemarin.
Tak terasa mataku mulai terbuka kembali setelah ku pejamkan
sejenak, aku pun langsung bersiap menuju lapangan yang telah disiapkan untuk
kami. Tetapi sebelum ke lapangan kami pun diberi motivasi yang sangat
menggunggah hati dan membakar hati sehingga kami pun semakin mempereratkan hati
dengan PMII dan menjauhkan hati dengan penghianatan.
Mataku pun mulai tertutup oleh kegelapan yang
menyelimuti malam itu. Dan akhirnya aku berjalan perlahan menuju arah yang
pasti dan dituntun oleh seseorang bidadari yang sangat terasa kelumbutan suara
dan sentuhan tangannya pada tangan kasarku. Tak terasa aku mulai sampai ke tempat
yang pantas aku tempati. Mulailah satu persatu sahabat dan sahabati mulai
melanturkan pertanyaan. Aku berusaha menjawabnya dengan kapasitas pengetahuan
yang telah aku dapat dari pemateri.
Akhirnya kami telah disahkan menjadi anggota sekaligus
memulai sebuah proses. Proses yang menuju hal yang pasti dan tentunya hasil
yang pasti. Buah yang sangat pasti dari proses yang pasti dan membuatku pasti
akan kepastian yang menantiku.
Alhamdulilah dan bismillah yang terucap dari bibir yang manis dan
dari hati terdalam untuk memulai sebuah petualangan keras dan memeras tapi hati
tak pernah berbisik kata gentar sedikit pun. Setelah itu aku mulai beristirahat
untuk melanjutkan aktivitas esok harinya.
Ayam jantan pun mulai mengeluarkan suara merdu yang
mulai membangunkan kami satu persatu sehingga kami mulai membuka lembaran baru
dengan hirupan napas baru dan menuju hidup yang baru dengan proses yang baru.
Tapi sayang nampaknya aku baru saja terbangun dari
mimpi yang indah dan sejuk, setelah aku meninggalkan kasurku dan merenung di
atas kursi dan menghirup aroma kopi yang terasa sedap di lidah. Aku baru sadar
ternyata itu semua hanya mimpi yang akan terkabul suatu saat nanti, entah kapan
dan di mana itu, aku tak tau.
Setibanya di akhir salam, aku mengangkat kedua tangan
untuk memanjatkan isi hati yang ku pendam sekian lama kepada sang Ilahi, “Ya
Robb zat yang Maha Mengabulkan doa setiap hambaNya, aku memohon apa yang ada di
mimpiku menjadi kenyataan yang pasti dan menjadi perantara menuju surga nanti
karena aku menuju jalanMu. Ya Robb' dari akhir doa ini aku pun menemukan kata
yang indah, “Gerakanlah cinta kalian terhadap PMII, ketika cinta itu sudah
berhenti. Maka tidak ada alasan untuk meninggalkan PMII.”
Getaran hati menuntunku untuk bersujud di atas kain yang halus dan tipis, aku pun segera membasuh wajahku yang penuh dengan butiran dosa yang tak sempat aku bertaubat. Setelah wajahku terbasahi oleh dinginnya air, aku pun mulai mengangkat tangan dengan lantunan niat yang pasti. Aku perlahan menuntaskan ibadah ini.
Getaran hati menuntunku untuk bersujud di atas kain yang halus dan tipis, aku pun segera membasuh wajahku yang penuh dengan butiran dosa yang tak sempat aku bertaubat. Setelah wajahku terbasahi oleh dinginnya air, aku pun mulai mengangkat tangan dengan lantunan niat yang pasti. Aku perlahan menuntaskan ibadah ini.
أشكركم على الفرصة التي أعطيت وأنا أعتذر كبيرة مثل أي أخطاء في كتابة
هذه السطور لأنه لا يزال في مرحلة التعلم
Wahyu (Rayon Syariah)
0 komentar: