12 Oktober 2017

Mimpiku, PMIIku,Syafaatku

Di malam yang sunyi, sepi dan gelap gulita, ku duduk di pinggir jalan sebrang warung tua, ditemani secangkir panas kopi manis serta ditemani oleh sahabat sejati yang tak pernah henti menasehati dan tak mungkin untuk menghianati diriku sendiri karena kami senantiasa menjaga hati masing dari kami.
Ku cicip secangkir kopi untuk memulai sebuah diskusi yang pasti dan terarah. Kami pun memulai dengan kata, “Organisasi yang mewadahi buah keinginan suci yang abadi”. Dan aku pun mulai berbincang dengan sahabat sejati dengan argumen yang pasti dan tak meragukan hatinya. Aku bertanya, “Apa itu organisasi?” Kemudian dengan tegas sahabatku menjawab dengan lantang, “Organisasi adalah sebuah wadah yang terdiri dari beberapa orang yang terstruktur dan memiliki tujuan yang sama tanpa ada pengkhianatan di antaranya.Setelah itu aku pun menanggapinya, “Lalu ada kah organisasi yang mewadahi kita sesuai kebutuhan kita sekarang?Sabahatku langsung menyebutkan sebuah nama yang asing di telingaku, “PMII'. Spontan diriku bertanya, “Apa itu PMII ?” Sahabatku pun menjawab dengan sejenak mencicipi kopi panas yang dipesannya tadi, “PMII adalah sebuah wadah organisai yang sangat pas atau jos untuk kita geluti karena di dalam PMII terdapat sebuah moto atau tujuan yaitu Terbentuknya pribadi muslim Indonesia yang bertaqwa kepada Allah SWT, berbudi luhur, berilmu, cakap, dan bertanggung jawab dalam mengamalkan ilmunya dan berkomitmen memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia.
Dari penjelasan sahabatku, sedikit banyak aku paham apa itu PMII dan organisasi ini mulai mengetuk hatiku untuk segera masuk dan aktif di dalamnya, setalah itu aku pun tak banyak bertanya-tanya dan dengan semangat yang tinggi aku pun langsung ingin segera mendaftarkan diri masuk ke organisasi PMII (Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia).
Namun tak terasa malam pun semakin sunyi, sepi dan gelap gulita. Kami pun memutuskan untuk menyudahi obrolan yang hangat dan penuh semangat itu. Kami kembali ke kamar untuk tidur dan memimpikan masuk PMII, pun tertidur nyeyak dan pulas.
Kemudian aku terbangun di malam hari karena mimpi yang begitu indah dan cantik, mimpi itu berawal dari diriku mendaftarkan di PMII mengisi formulir dan ingin segera mengikuti Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPABA), langsung berperoses di dalam organisasi yang sangat diminati banyak orang dan disegani oleh organisasi lain-lainnya.
Waktu pun terasa belangsung cepat, aku langsung menduduki kursi bus yang akan mengantarkanku ke tempat di mana diriku akan mendapatkan pelajaran banyak. Hatiku dan kawan-kawanku sangat gembira dengan tibanya kami di tempat MAPABA. Tempat yang akan menjadi saksi bisu sebuah awal perjuangan berperoses menjadi pemimpin yang sesuai dengan Al Quran dan Hadis.
Kami pun disambut meriah oleh para panitia dan pemateri. Calon-calon penerus bangsa yang akan mulai mereka bombing. Selepas tiba dan memasuki ruangan, acara langsung dimulai dengan khidmat dan serius sampai tak terasa bahwa acara pembukaan telah selesai. Kami diarahkan keruangan yang telah disiapkan oleh panitia untuk melanjutkan materi perrayon masing-masing.
Di rayon masing-masing, dimulai sebuah materi yang membuat kami makin pasti dengan organisasi yang akan kami geluti, yakni materi sejarah PMII. Aku pun mulai banyak memahami apa itu PMII, apa saja tujuan dan misi yang dituju oleh PMII. Setelah banyak memahami sejarahnya, aku pun memastikan teman-teman agar tetap semangat menjalani materi dan tetap istiqomah dalam memahami semua materi yang disampaikan para pemateri.
Waktu berlalu seperti angin yang bertiup dari utara kota Jombang dan semua materi pun telah dilewati. Kami sangat yakin akan semua yang akan terjadi suatu saat nanti. Kami mengikuti masa terakhir yaitu pelantikan anggota pada malam hari yang sangat sunyi, sepi, dan sangat menakutkan. Hal itu membuat kami semakin bersemangat dan menggetarkan jiwa. Tak ada hati gentar di antara kami untuk melakukan pengetesan dan pembaiatan yang akan dilakukan malam hati itu. Kami istirahat sejenak untuk mempersiapkan diri menuju proses menjadi seorang yang lebih indah dari hari kemarin.
Tak terasa mataku mulai terbuka kembali setelah ku pejamkan sejenak, aku pun langsung bersiap menuju lapangan yang telah disiapkan untuk kami. Tetapi sebelum ke lapangan kami pun diberi motivasi yang sangat menggunggah hati dan membakar hati sehingga kami pun semakin mempereratkan hati dengan PMII dan menjauhkan hati dengan penghianatan.
Mataku pun mulai tertutup oleh kegelapan yang menyelimuti malam itu. Dan akhirnya aku berjalan perlahan menuju arah yang pasti dan dituntun oleh seseorang bidadari yang sangat terasa kelumbutan suara dan sentuhan tangannya pada tangan kasarku. Tak terasa aku mulai sampai ke tempat yang pantas aku tempati. Mulailah satu persatu sahabat dan sahabati mulai melanturkan pertanyaan. Aku berusaha menjawabnya dengan kapasitas pengetahuan yang telah aku dapat dari pemateri.
Akhirnya kami telah disahkan menjadi anggota sekaligus memulai sebuah proses. Proses yang menuju hal yang pasti dan tentunya hasil yang pasti. Buah yang sangat pasti dari proses yang pasti dan membuatku pasti akan kepastian yang menantiku.

Alhamdulilah dan bismillah yang terucap dari bibir yang manis dan dari hati terdalam untuk memulai sebuah petualangan keras dan memeras tapi hati tak pernah berbisik kata gentar sedikit pun. Setelah itu aku mulai beristirahat untuk melanjutkan aktivitas esok harinya.
Ayam jantan pun mulai mengeluarkan suara merdu yang mulai membangunkan kami satu persatu sehingga kami mulai membuka lembaran baru dengan hirupan napas baru dan menuju hidup yang baru dengan proses yang baru.
Tapi sayang nampaknya aku baru saja terbangun dari mimpi yang indah dan sejuk, setelah aku meninggalkan kasurku dan merenung di atas kursi dan menghirup aroma kopi yang terasa sedap di lidah. Aku baru sadar ternyata itu semua hanya mimpi yang akan terkabul suatu saat nanti, entah kapan dan di mana itu, aku tak tau.
Setibanya di akhir salam, aku mengangkat kedua tangan untuk memanjatkan isi hati yang ku pendam sekian lama kepada sang Ilahi, “Ya Robb zat yang Maha Mengabulkan doa setiap hambaNya, aku memohon apa yang ada di mimpiku menjadi kenyataan yang pasti dan menjadi perantara menuju surga nanti karena aku menuju jalanMu. Ya Robb' dari akhir doa ini aku pun menemukan kata yang indah, “Gerakanlah cinta kalian terhadap PMII, ketika cinta itu sudah berhenti. Maka tidak ada alasan untuk meninggalkan PMII.”
Getaran hati menuntunku untuk bersujud di atas kain yang halus dan tipis, aku pun segera membasuh wajahku yang penuh dengan butiran dosa yang tak sempat aku bertaubat. Setelah wajahku terbasahi oleh dinginnya air, aku pun mulai mengangkat tangan dengan lantunan niat yang pasti. Aku perlahan menuntaskan ibadah ini.
أشكركم على الفرصة التي أعطيت وأنا أعتذر كبيرة مثل أي أخطاء في كتابة هذه السطور لأنه لا يزال في مرحلة التعلم


Wahyu (Rayon Syariah)

Related Posts

0 komentar: