PETANG ITU
petang malam itu
tak sepetang malam-malam lalu.
ku akui ku begitu petang,
lalui masa ke masa
petang itu , tak sepetang malam-malam lalu.
penantian itu ku nanti,
sosok cahaya bergetar ,
menggetar, semua tidak kuasa akannya,
oh..petang itu .. Ku nanti pudar itu.
Kang najih
( jmb 12.12.17)
TERUSIK TAK TERUSIK
Tags:
Sastra
Suara Sahabat
Previous Post
Dingin
0 komentar: