Manusia dianjurkan selalu mencari kebenaran karna akan menjadi
tolak ukur segala sesuatu, begitu juga yang dilakukan sebagian kader
selalu kesalahan yang dijadikan bahan pelajaran agar bisa mencari sebuah kebenaran,
kebenaran yang menurutnya benar. Maka dari itu, terus mengajukan pertanyaan
demi mendapatkan kebenaran walaupun belum tentu benar. inilah yang terkadang
membuat kader bigung dalam mencari kebenaran, karna jangankan wujudnya,
letaknya saja sulit untuk di tentukan.
Iya kebenaran.
Sahabat saya, sebut saja si B mengatakan kebenaran itu hanya ada di
langit, dan salah satu sahabat juga berpendapat katakan si A mengatakan
kebenaran sangatlah dekat seperti dekatnya urat nadimu, lalu sebenarnya
kebenaran itu dimana?. semakin rumit mencari kebenaran, kalau memang seperti
itu, lalu siapa yang pantas mengatakan kalau itu adalah sebuah kebenaran, karna
realitanya yang terjadi sangat banyak sekali sumber kebenaran. berarti
sangat wajar donk jika ada kader yang perang argumen untuk mempertahankan kebenaran
yang mereka anggap benar.
Tapi ada yang menarik yang diyakini oleh sockrates bahwa, kebenaran itu melekat
pada sesuatu tersebut, sehingga menemukan kebenaran tersebut perlu dilakukan
proses dialektika secara terus menerus hingga ditemukan kebenaran.
Kembali kehidupan sehari-hari kita yang katanya rukun dan damai, aku yakin
dengan seperti sifat itu akan mudah mencari kebenaran, tapi kalau hanya
mengedepankan ego, atau ngambek sekalian uhmm…. Sepertinya sulit mencari
kebenaran, Karena kebenaran itu sendiri terletak pada kesesuaian antara ide
dengan realitas.
Tapi bagi saya kunci kenenaran itu adalah kejujuran, bukan kebohongan.
Salam pergerakan!!!
**
Ahmad Yadi (PK Hasyim Asy'ari Priode 2015-2016 Ketua Dua Bidang Eksternal)
0 komentar: