Belajar
? Ya satu kata yang sangat
lumrah kita dengar di telinga kita. Tapi
jangan salah loh guys, meskipun hanya
tujuh huruf dan sangat mudah di ucapkan oleh lidahnya Indonesia, namun kata
ini sangat sulit untuk di realisasikan dan di terapkan dalam kehidupan yang nyata. Mengapa ? Pasti
kita semua sudah tahu jawabannya
dan berbeda-beda pula jawabannya, karena setiap orang pasti
sudah mengalami belajar.
Sebenarnya belajar itu mudah loh guys, hanya diri kita saja yang
sudah lazy dan borring duluan
kalau sudah mendengar
kata belajar. Belajar tidak membosankan dan juga tidak bikin orang
galau stadium akut loh guys, karena belajar itu tidak menakutkan seperti yang di
bayangkan. Belajar itu menyenangkan dan bervariasi atau tidak monoton. Kita yang makan nasi setiap hari saja tidak merasa borring,
lantas kenapa dengan belajar kita harus merasa borring ?
Belajar tidak harus duduk manis
dalam kelas atau kamar dan mengharuskan kita kencan dengan si
buku selama berjam-jam lamanya. Tapi, belajar itu bisa dimana dan
kapan saja, bahkan di setiap hembusan
nafas sekalipun.Dalam ruang lingkup ilmu pendidikan, modalitas dalam belajarpun di bagi menjadi tiga modalitas ,
yaitu ;
1. Modalitas visual (belajar dengan cara melihat)
Seseorang yang memiliki modalitas visual
dalam belajar itu
biasanya dalam proses belajar sangat terkait dengan citra visual, warna,
gambar, peta, dan juga diagram agar bisa memahami materi
yang sedang di sampaikan. Dan
orang yang memiliki modalitas visual seperti ini
cenderung duduk paling depan dan melihat
dengan jelas orang yang sedang menyampaikan materi. Bagi orang visual, belajar menggukan gambar-gambar atau tampilan visual akan lebih mudah dan cepat di pahami dan di tangkap dalam short term memory maupun long term memory orang
visual.
2. Modalitas auditorial (belajar dengan cara
mendengar)
Tipe orang yang memiliki modalitas
auditorial adalah mereka yang mudah dan cepat menyerap informasi melalui apa
yang ia dengar. Orang auditorial itu
cenderung berbicara dengan irama yang berpola, bagus dalam bercerita, dapat
menirukan irama, nada dan warna bicara, dan cenderung menyukai suasana diskusi
yang lebih aktif dalam berbicara.
3. Modalitas kinestetik (belajar dengan
bekerja, menyentuh dan mempraktekan)
Seseorang yang memeiliki gaya belajar
yang kinestetik adalah mereka yang aktif dalam belajar dan menyerap informasi
dengan berbagai kegiatan fisik. Orang auditorial cenderung sering memakai alat
peraga dan media dalam belajar dan lebih menanggapi perhatian fisik. Dan cara
belajarnyapun tidak terganggu pada keramaian yang ada di sekitarnya.
Setiap orang memiliki modalitas yang
berbeda-beda dalam belajar, dan agar lebih memudahkan dalam belajar, terlebih
dulu kita mengetahui modalitas apa menonjol dalam diri kita sendiri. Dengan
demikian, kita dapat dengan mudah mengkorelasikan modalitas belajar dengan
kegiatan belajar kita yang tidak hanya di gunakan di ruang lingkup pendidikan formal.
So, belajar tidak usah memakai istilah
galau stadium akut lagi guys. Karena ada modal-modal yang dapat kita gunakan
untuk mempermudahkan kita dalam belajar. Dan juga, keyword belajar itu
“komunikasi”, baik dengan sesama manusia maupun dengan alam sekitar kita.
Dalam kehidupan dan perkembangan
manusiapun belajar itu sangat berguna dan di perlukan di kala persaingan antar
bangsa yang tidak lagi menggunakan genjatan senjata tapi dengan cara halus
yaitu “belajar”. Sebab belajar adalah kata kunci dalam setiap kehidupan
manusia.
“NOSCE TE IPSUM ! NON SCHOLAE, SED VITAE
DISCIMUS”
**
Aiu Nurrahmi Darwis, Semester I PGMI
**
Aiu Nurrahmi Darwis, Semester I PGMI
0 komentar: