05 Desember 2015

Belajar Tak Se-Mbulet Yang Kalian Pikirkan

Belajar  ?  Ya satu kata yang sangat lumrah  kita dengar di telinga kita. Tapi jangan  salah loh guys, meskipun hanya tujuh huruf dan sangat mudah di ucapkan oleh lidahnya Indonesia, namun  kata  ini sangat sulit untuk di realisasikan dan di terapkan dalam  kehidupan yang nyata. Mengapa ?  Pasti  kita semua sudah  tahu jawabannya dan berbeda-beda pula jawabannya, karena setiap orang  pasti  sudah mengalami belajar.

Sebenarnya belajar itu mudah  loh guys, hanya diri kita saja  yang  sudah  lazy dan borring duluan kalau  sudah  mendengar  kata belajar.  Belajar tidak  membosankan dan juga tidak bikin orang galau  stadium akut loh  guys, karena belajar  itu tidak menakutkan seperti yang di bayangkan. Belajar itu menyenangkan dan bervariasi atau  tidak monoton. Kita yang makan  nasi setiap hari saja tidak merasa borring, lantas kenapa dengan belajar kita harus merasa borring ?

Belajar tidak harus duduk manis dalam  kelas atau  kamar dan mengharuskan kita kencan dengan si buku selama  berjam-jam  lamanya. Tapi, belajar itu bisa dimana dan kapan saja, bahkan di setiap hembusan  nafas sekalipun.Dalam ruang lingkup ilmu pendidikan,  modalitas dalam  belajarpun di bagi menjadi tiga modalitas , yaitu ;

1. Modalitas visual  (belajar dengan cara melihat)

Seseorang yang memiliki modalitas visual dalam  belajar  itu  biasanya dalam proses belajar sangat terkait dengan citra visual, warna, gambar, peta, dan juga diagram agar bisa memahami  materi  yang sedang  di sampaikan. Dan orang  yang  memiliki modalitas visual seperti ini cenderung  duduk paling depan dan melihat dengan jelas orang yang sedang menyampaikan materi.  Bagi orang visual, belajar menggukan gambar-gambar  atau tampilan visual akan lebih mudah  dan cepat di pahami dan di tangkap dalam  short term memory maupun long term memory orang visual.

2. Modalitas auditorial (belajar dengan cara mendengar)

Tipe orang yang memiliki modalitas auditorial adalah mereka yang mudah dan cepat menyerap informasi melalui apa yang  ia dengar. Orang auditorial itu cenderung berbicara dengan irama yang berpola, bagus dalam bercerita, dapat menirukan irama, nada dan warna bicara, dan cenderung menyukai suasana diskusi yang lebih aktif dalam berbicara.

3. Modalitas kinestetik (belajar dengan bekerja, menyentuh dan mempraktekan)
Seseorang yang memeiliki gaya belajar yang kinestetik adalah mereka yang aktif dalam belajar dan menyerap informasi dengan berbagai kegiatan fisik. Orang auditorial cenderung sering memakai alat peraga dan media dalam belajar dan lebih menanggapi perhatian fisik. Dan cara belajarnyapun tidak terganggu pada keramaian yang ada di sekitarnya.

Setiap orang memiliki modalitas yang berbeda-beda dalam belajar, dan agar lebih memudahkan dalam belajar, terlebih dulu kita mengetahui modalitas apa menonjol dalam diri kita sendiri. Dengan demikian, kita dapat dengan mudah mengkorelasikan modalitas belajar dengan kegiatan belajar kita yang tidak hanya di gunakan di ruang lingkup pendidikan formal.

So, belajar tidak usah memakai istilah galau stadium akut lagi guys. Karena ada modal-modal yang dapat kita gunakan untuk mempermudahkan kita dalam belajar. Dan juga, keyword belajar itu “komunikasi”, baik dengan sesama manusia maupun dengan alam sekitar kita.

Dalam kehidupan dan perkembangan manusiapun belajar itu sangat berguna dan di perlukan di kala persaingan antar bangsa yang tidak lagi menggunakan genjatan senjata tapi dengan cara halus yaitu “belajar”. Sebab belajar adalah kata kunci dalam setiap kehidupan manusia.

“NOSCE TE IPSUM ! NON SCHOLAE, SED VITAE DISCIMUS”

**
Aiu Nurrahmi Darwis, Semester I PGMI
Next Post AKU

Related Posts

0 komentar: